MTS Kita Bersama

MTS Kita Bersama
Hanya dengan semangat dan kerja keras, Kita bisa memajukan Madarasah Kita yang tercinta ini

Minggu, 27 November 2011

proposal lesson study


KATA PENGANTAR


Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, dimana dengan Rahmad, Taufik serta ridlo-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan analisis konteks program sekolah model lesson study di MTs Al Mukarromin Wadak Kidul Duduksampeyan Gresik.
Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Junjungan Besar Nabi kita Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang karena beliau kita dapat memahami mana yang haq dan yang bathil.
Tahapan pelaksanaan lesson study terdiri atas enam tahapan, yaitu (1) membentuk group lesson study, (2) menentukan fokus kajian, (3) merencanakan research lesson, (4) persiapan, pelaksanaan pembelajaran dan observasi kegiatan pembelajaran, (5) mendiskusikan dan menganalisis hasil observasi, dan (6) refleksi dan penyempurnaan.

Kami mengucapkan beribu terima kasih kepada semua pihak terutama para guru model dan seluruh tenga di MTs Al Mukarromin yang telah membantu menyelesaikan laporan ini sehingga laporan program sekolah model lesson study di MTs Al Mukarromin ini dapat selesai sesuai dengan rencana awal.
Dan akhir kata semoga apa yang kita lakukan ini bisa bermanfaat bagi anak didik kita dan pengembangan pendidikan di MTs Al mukarromin serta bernilai pahala disisi Allah S.W.T. amin

Gresik, 20 Nopember 2011
Kepala MTs Al Mukarromin


Muhammad Hanan, S.Pd


LEMBAR PENGESAHAN

1.           Judul                                  :  Program Sekolah Model Lesson Study
2.           Nama Lembaga                 :  MTs. Al-Mukarromin Wadak Kidul
3.           Lokasi Pelaksanaan           :  MTs. Al-Mukarromin Wadak Kidul
4.           Lama Pelaksanaa              :  2 Semester
5.           Biaya Pelaksanaan            :  Mandiri



Gresik, 20 Nopember 2011
Ketua Progam Lesson Study



Khoirul Anam, S.T

Mengetahui,
Kepala MTs Al Mukarromin



Muhammad Hanan, S. Pd

                 Ketua Komite



                M. Ufuqul Mubin, M.Ag

                                                           



                                               


STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM

NO
JABATAN
NAMA
CONTACT PERSON
1
Penanggung Jawab
Muhammad Hanan, S.Pd
082143170822
2
Ketua Program
Khoirul Anam, S.T
031 78061288
3
Anggota
H. Saiful Arif, S.Ag

Drs. Ali Kaidar

Haqqul Mubin, S.Pd

Nur Hamidah, S.Pd

Sofiyul Bari, S.Si

Drs. Didik DW

M. Khotim, S.PdI

H. Ufuqul Mubin, M.Ag

Rif’atul Munawaroh, S.Pd

Siti Aisyah

H. Sirojul Munir, BA

H. Badruddin

Azizatul Masnah, S.Pd

M. Mundir Asror, S.Hi


Gresik, 20 Nopember 2011
Kepala MTs Al Mukarromin



Muhammad Hanan, S. Pd


BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Sekolah MTs Al Mukarromin Wadak Kidul adalah sekolah yang ditetapkan oleh Dinas Kabupaten Gresik untuk menjadi percontohan sekolah model lesson study di Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik. Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah peningkatan kualitas SDM, yaitu peningkatan kualitas dalam hal pelaksanaan pengajaran.
Berbagai cara ditempuh untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas, seperti pengembangan kurikulum (seperti penggunaan kurikulum KTSP, saat ini) dan juga pengembangan model-model pembelajaran, serta pengembangan kualitas guru. Namun demikian hasil pembelajaran di sekolah masih kurang memuaskan. Hal ini terlihat dari kemampuan guru yang kurang kreatif dan kurang inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.
Kurang memuaskannya kualitas pembelajaran juga terlihat dari model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Berdasarkan amatan kami, dan hasil diskusi dengan guru-guru, tampak bahwa pendekatan yang digunakan oleh sebagian besar guru masih tradisional dan struktural, yaitu guru cenderung menggunakan teknik ceramah, penggunaan media sangat jarang. Hal ini membawa dampak rendahnya motivasi siswa dalam belajar maupun berkompetisi. 
Selanjutnya untuk dapat melaksanakan pembelajaran dan pengelolaan kelas pada saat proses belajar mengajar, guru harus menguasai model model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Lesson Study. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dilakukan perbaikan kualitas pembelajaran yang komprehensif yang dimulai dari sekolah-sekolah agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Perbaikan tersebut setidaknya harus meliputi dua komponen yaitu peningkatan profesi keguruan bagi guru-guru dan kualitas pembelajaran.
Lesson Study (LS) merupakan alternatif model pengembangan kualitas pembelajaran yang efektif, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajara karena dalam Lesson Study terdapat sejumlah indikator yang dapat meningkatkan kompetensi guru dan meningkakan proses pembelajaran, motivasi dan aktivitas siswa dalam PBM. Diantara indikator-indikator tersebut antara lain (1) pengembangan Lesson Study dilakukan dan didasarkan pada hasil ”sharing” pengetahuan profesional para guru yang terlibat, (2) penekanan yang  mendasar pada Lesson Study adalah agar  agar para siswa memiliki kualitas belajar yang tinggi, (3)  dalam LS disusun oleh para guru secara kolaboratif, maka mereka dapat (a) menentukan secara bersama-sama tujuan pembelajaran yang cocok dengan kondisi peserta didik, (b)  mengkaji dan meningkatkan pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa, (c) merencanakan pembelajaran yang kolaboratif dan efektif, serta (d)  melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, serta (4) adanya open class memungkinkan guru-guru (pengajar) lain dapat  menlihat secara langsung model pembelajaran yang dilakukan oleh guru (pengajar) model untuk kemudian dilakukan refleksi.
Akan tetapi, berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan para guru di MTs Al Mukarromin Wadak Kidul, belum ada guru yang melaksanakan pembelajaran dengan Lesson Study.  Hal itu karena mereka belum menguasai dengan baik  pelaksanaan Lesson Study dan belum pernah mengikuti penataran tentang hal tersebut.  
Berkaitan dengan pengertian Lesson Study, Bill Cerbin& Bryan Kopp dari  University of Wisconsin-La Crosse mengatakan bahwa  Lesson study is a professional development process that Japanese teachers engage in to systematically examine their practice. Berdasarkan penjelasan tersebut jelaslah bahwa Lesson Study merupakan suatu proses pengembangan profesi keguruan di mana para guru dapat menelaah dan menganalisis sendiri cara mengajar mereka.
Penjelasan serupa juga dikemukakan oleh Tim Lesson Study FMIPA UNY yang mengatakan bahwa Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning (Tim Lesson Study FMIPA UNY, 2007: 1).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Lesson Study merupakan suatu proses pembinaan profesi keguruan di mana guru secara kolaboratif dan berkelanjutan menelaah proses belajar-mengajar yang mereka lakukan.
Dan MTs Al Mukarromin Wadak Kidul dalam Tahun Pelajaran 2011 / 2012 ini berencana menerapkan program Lesson Study guna meningkatkan mutu pendidikan terutama bagi para tenaga pengajar demi tercapainya pendidikan yang berstandar nasional.

B.        Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui Program Lesson Study ini adalah untuk meningkatkan keprofesionalan Guru yang secara khusus dirinci sebagai berikut.
1.      Meningkatkan pemahaman guru MTs Al Mukarromin mengenai konsep, prinsip, dan praktik Lesson Study.
2.      Meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan Lesson Study agar keprofesionalannya meningkat.
3.      Meningkatkan kolegialitas antar guru dalam membelajarkan mahasiswa melalui tukar pengalaman dalam kegiatan Lesson Study.
4.      Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan  tugas pengajaran oleh guru (iklim   keterbukaan, tanggungjawab, kerja terencana dan terevaluasi).
5.      Membangun komunitas belajar antar guru, antar siswa, dan antara siswa dengan guru di MTs Al Mukarromin Wadak Kidul.
6.      Meningkatkan kemampuan belajar siswa di MTs Al mukarromin terutama dalam aspek kognitif dan aspek afektif.
7.      Meningkatkan upaya pemenuhan hak belajar setiap siswa.
8.      Menemukan model pembelajaran inovatif ala Indonesia untuk siswa di MTs Al Mukarromin.
9.      Mengimplementasikan kegiatan Lesson Study di sekolah

C.        Hasil yang di harapkan
Hasil yang diharapkan dari pemberian hibah perluasan Lesson Study ini adalah sebagai berikut.
1.      Lesson Study dilaksanakan di MTs Al Mukarromin untuk meningkatkan keprofesionalan guru.
2.      Dengan terlibatnya sejumlah gur MTs Al Mukarromin dalam kegiatan Lesson Study diharapkan dapat teridentifikasi permasalahan pembelajaran di MTs Al Mukarromin serta alternatif solusinya.Terbangunnya komunitas belajar antar guru, antarma siswa, dan antara siswa dengan guru sangat bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas komunikasi belajar dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran di MTs Al Mukarromin.
3.      Melaksanakan pendampingan Lesson Study di sekolah agar diperoleh model pembelajaran inovatif. Hal tersebut dapat menjadi input sangat berharga bagi upaya peningkatan kualitas pendidikan para guru dan siswa .
4.      Ditemukannya berbagai model pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dan permasalahan pembelajaran sekolah dengan berdasarkan pada kondisi siswa dan lingkungan sekolah melalui pemanfaatan perangkat pembelajaran berbasis hands-on activity, minds-on activity, daily life dan local material.
5.      Meningkatnya kemampuan belajar siswa di sekolah terutama dalam aspek kognitif dan aspek afektif.
6.      Meningkatnya pemenuhan hak belajar setiap siswa.
7.      Terbangunnya komunitas profesional antardosen, antara dosen dan guru, dan antarguru dalam rangka pengembangan budaya belajar yang berkelanjutan.


D.       Ruang lingkup program
Ruang Lingkup Ruang program lesson study meliputi:
1.         Konsep dan prinsip lesson study;
2.         Rancangan pembelajaran yang efektif dalam kegiatan Lesson Study;
3.         Pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi (open class) secara efektif;
4.         Tatacara diskusi refleksi yang efektif

E.        Jenis kegiatan program
Kegiatan yang diprogramkan di MTs Al Mukarromin ini adalah jenis kegiatan sekolah model lesson study yang mencakup 3 langkah yakni PLAN, DO dan SEE, yang mana kesemua langkah tersebut diharapkan mampu terlaksana dengan semaksimal mungkin.

F.         Nama Pelatih atau Pembina
Nama Pembina dan Pelaksana Program sekolah model lesson study di MTs Al Mukarromin adalah sebagai berikut :
1.      Pembina                      :  Dra. Sujiwati, MM / Pengawas Dinas Pendidikan
2.      Pelaksana Program     :  Khoirul Anam, ST / Waka. Urusan Kurikulum

G.       Alokasi dana
Dana yang di butuhkan untuk program lesson study MTs Al Mukarromin adalah sebesar Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) dengan perincian penggunaan dana tersebut secara garis besar dapat di jelaskan sebagai berikut :
No
Uraian
Jumlah
1
2
3
4
Kosumsi rapat
Kelengkapan sarana dan prasarana
Bisyaroh
Adminitrasi
Rp.      960.000,-
Rp.      500.000,-
Rp.  2.760.000,-
Rp.      280.000,-

Jumlah
Rp.  4.500.000,-
H.       Sarana
MTs Al Mukarromin Memiliki beberapa sarana yang mendukung untuk dilaksanakannya program lesson study ini, diantaranya setiap guru memiliki laptop, mesin fotocopy pribadi milik madrasah, proyektor, lab computer, ruang pertemuan dan sebagainya.


BAB II
PROGRAM KERJA
Terlampir




























PROGRAM PELAKSANAAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI MTs AL MUKARROMIN WADAK KIDUL

No
Team
Nopember
Desember
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4

1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
SOSIALISASI







































2
Team 1





#
$+



#
$+



#
$+



#
$+



#
$+





#
$+






IPA








































Matema








































TIK








































3
Team 2





#
$+





#
$+



#
$+



#
$+






#
$+


#
$+




Qur'an








































Fiqih








































Aqidah








































SKI








































4
Team 3





#
$+



#
$+



#
$+



#
$+



#
$+





#
$+






B. Indo








































B. Inggris








































B. Daerah








































B. Arab








































5
Team 4





#
$+





#
$+



#
$+



#
$+






#
$+


#
$+




PKn








































IPS








































Penjas





























































































































Keterangan
# = Plan, $ = D0, + = see

































BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari keterangan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Lesson Study merupakan salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Tujuannya adalah untuk (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; (3) meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya. Bercirikan adanya (a) tujuan bersama untuk jangka panjang; (b) materi pelajaran yang penting; (c) studi tentang siswa secara cermat; dan (d) observasi pembelajaran secara langsung. Dan bermanfaat agar (a) guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya, (b) guru dapat memperoleh umpan balik dari anggota/komunitas lainnya, dan (c) guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari Lesson Study
2.      Lesson Study yang dilaksanakan di MTs Al Mukarromin mengacu pada tahapan-tahapan secara siklik, meliputi : (a) tahapan perencanaan (plan); (b) implementasi dan observasi (do) dan refleksi (check/reflection); dan (d) tindak lanjut .
3.      Kegiatan PKM dengan menerapkan Lesson Study di MTs Al Mukarromin dapat:
1)      Membantu mengimplementasikan teori-teori pembelajaran yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan karakteristik siswa yang dihadapi di sekolah praktek
2)      menciptakan rasa empati baik pada sesama tim untuk mempersiapkan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajarannya dapat diterima siswa dengan jelas yang selanjutnya dapat memberikan kebermaknaan dan hasil belajar siswa yang baik pula
3)      Mendorong terjalinnya kekompakan, kerjasama serta komunikasi yang saling menguntungkan baik antar peserta, peserta dengan guru pamong (pihak sekolah), serta peserta dengan dosen pembimbing (mutual learning dan kesejawatan).
4)      menghilangkan rasa egoisme dan rasa menggurui serta menciptakan kesetaraan antara peserta dengan guru pamong maupun dosen pembimbing sesuai dengan tugas masing-masing.
5)      membantu kesulitan guru paktikan dalam mengelola pembelajaran di sekolahnya.
6)      meningkatkan pengetahuan dan kualitas pembelajaran matematika seperti mampu menciptakan suasana pembelajaran matematika yang menyenangkan.
7)      meningkatkan kemampuan guru guna menuju guru yang profesional.

B. Saran
Berdasarkan uraian sebelumnya serta kesimpulan di atas, maka saran-saran yang diberikan sebagai berikut.
1.      Sikap kolaboratif yang efektif Lesson Study sangat penting dalam kegiatan menyusun RPP. Sikap positif ini terbukti membantu menghasilkan perencanaan pembelajaran yang matang dan akan menghasilkan pembelajaran yang bermutu.
2.      Sikap membuka diri dari peserta PKM/Lesson Study untuk diobservasi dan direfleksi, perlu dipetahankan ketika mereka kembali ke sekolah masing-masing agar proses perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran cepat berhasil.
3.      Program PKM melalui Lesson Study sebaiknya dilakukan peserta pada pokok-pokok bahasan yang dianggap sulit oleh siswa. Selain akan memperbesar kemungkinan penemuan-penemuan kekurangan siswa maupun guru dalam pembelajaran, maka akan lebih cepat memacu proses perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran.
4.      Lembar observasi perlu dibuat lebih terinci agar guru pengamat, guru pamong dan guru pembimbing dapat mengamati siswa lebih cermat.
5.      Dengan memperhatikan bahwa kegiatan PKM dengan Lesson Study terbukti cukup efektif untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran, maka seyogyanya kegiatan ini tidak hanya untuk program sertifikasi guru jalur pendidikan saja. Namun perlu diterapkan untuk mahasiswa reguler pada mata kuliah PPL, dalam kegiatan MGMP, maupun kelompok guru serumpun di sekolah

Tidak ada komentar: